Sungguh Sulit Menjadi Tauladan"Kiyu,Kiyo,Maratus"
Menjadi seorang tauladan memang sulit apalagi di era modern ini, banyak pergaulan bebas dimana-mana baik di desa,kecamatan ,kabupaten propinsi dan lain sebagainya.Semua itu di sebabkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap masyarakat. sehingga dengan mudahnya putra/i bangsa terpengaruh oleh budaya luar.
Selain itu yang menjadi permasalah besar yaitu seorang tetinggi, orang tetinggi ini biasanya malah mencontohkan hal-hal yang negatif. contohnya saja banyak pejabat-pejabat yang selingkuh, kawin sirih, merokok, terlihat obat-obatan terlarang, tindak kekerasan, pidana dll.Semua itu karena kurangnya etika sebagai seorang pemimpin,"tidak merasa malu berbuat kesalahan dan tidak takut akan akibatnya".
Jika hal ini di biarkan terus menerus, mau di bawa kemana negeri ini. katanya negara kita kaya akan budaya, sungguh memalukan bukan negara yang memiliki ke anekaragaman budaya hilang oleh pergaulan bebas.Pergaulan bebas ini adalah salah satu bentuk penjajahan kecil yang tidak dapat kita rasakan, tetapi penjajahan kecil itu akan sangat berdampak besar terhadap kebudayaan tanah air.
Untuk itu perlunya mempertahankan budaya itu perlu di tingkatkan agar menjadi tauladan untuk anak cucu kita, dan memberikan pengertian bahwa dengan mempertahankan budaya itu adalah marupakan sikap tauladan yang paling baik diantara yang terbaik dari pada menghilangkan budaya itu sendiri.
Kita boleh merenovasi suatu kebudayaan, tetapi kebudayaan asli harus tetap di pertahankan. Kreasi-kreasi baru hanyalah bahan pelengkap saja dan yang aslinya adalah sesuatu yang sempurna.
0 komentar:
Post a Comment